Presiden Berkemah di Titik Nol di Tengah Hutan Membuat Rakyat Indonesia Mengurut Dada

- Pewarta

Rabu, 16 Maret 2022 - 10:23 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden Jokowi Berkemah di Titik Nol. (Instagram.com/@jokowi)

Presiden Jokowi Berkemah di Titik Nol. (Instagram.com/@jokowi)

LINGKAR INDONESIA – Ritual Kendi Nusantara telah dilaksanakan dengan suasana “khusyu” untuk tidak menyebut “mistis” atau “klenik”.

Ada juga yang menyatakan “irasional” untuk tidak menyebut “primitif” dan “bodoh”. Slogan Indonesia Maju nyatanya Indonesia bergerak mundur.

IKN baru yang konon akan menjadi “smart city” indikasinya justru diawali oleh perilaku “stupid citizens”.

Gubernur membawa tanah dan air, mau maunya. Rasanya terpaksa. Seperti perintah Raja yang sedang minta simbol kepatuhan adipati.

Filosofi bisa dibuat-buat padahal tidak ada relevansinya. Dengan mengumpulkan tanah dan air lalu memasukkan ke dalam kendi, maka menjadi hebat kah Indonesia?

Makmur dan sejahtera rakyat kah? Mimpi kalee. Meskipun didalam do’a dan ungkapan mengaitkan dengan Ketuhanan Yang Maha Esa, Tuhan mana yang mengajarkan ritual tanah dan air dalam kendi ?

Karena Presiden dikenal sebagai muslim yang dalam hal ini bertindak sebagai “komandan upacara” maka sebagian rakyat muslim dapat melihat siapa sebenarnya sang Presiden itu.

Hakekatnya Allah SWT sendiri yang semakin memperlihatkan “wajah” nya melalui fenomena perjalanan kepemimpinan yang semakin semrawut.

Mutakhir adalah ritual Kendi Nusantara di tengah hutan untuk keselamatan, kesuburan, kemakmuran atau lain-lainnya dari Ibu Kota Negara baru. Sangat mistis.

Awalnya dahulu saat pelantikan Presiden 20 Oktober 2019, mistik-mistik juga mewarnai.

Paranormal Ki Sabdo “mengawal” pelantikan dengan “memasok” makhluk halus seperti Nyi Loro Kidul, Nyi Blorong, dan Jin Kahyangan. Pengakuan Ki Sabdo “ritual” itu atas perintah Jokowi.

Saat itu tidak ada komentar dari Presiden dibiarkan publik untuk menilai dan menduga kemistikan tersebut.

Ki Sabdo dibiarkan ngoceh dari awalnya khidmah melayani hingga nantinya mengutuk keras karena merasa “tidak dibayar”. Meramalkan Jokowi akan jatuh.

Kini dalam kasus IKN baru, Jokowi terang-terangan mengomando ritual mistik. Rakyat melihat dan membaca. Dunia ikut mengintip.

Berkemah di titik nol di tengah hutan membuat rakyat mengurut dada dan berujar Presiden kurang kerjaan. Mistik dan kebodohan kok diperlihatkan.

Membela dan mengabdi untuk tanah air itu dengan bekerja dan berkorban. Bukan dengan memerintahkan para adipati mengumpulkan tanah dan air untuk kemudian memasukkan ke dalam kendi.

Apalagi realitanya tanah dan air di negeri ini justru telah habis dibagi bagi untuk para kroni.

Tersisa tinggal 2 kg tanah dan 1 liter air yang secara simbolis dibawa oleh para Gubernur seluruh Indonesia.

Indonesia sebagai Negara Kesatuan harus berbasis persatuan dengan kesadaran rasional akan pentingnya untuk bersatu melawan kaum penjajah yang telah menguras tanah dan air Indonesia saat ini.

Tidak bisa diselesaikan hanya dengan menyatukan tanah dan air dalam kendi.

Janganlah NKRI diubah oleh Pak Jokowi dari Negara Kesatuan Republik Indonesia menjadi Negara Kendi Republik Indonesia.
NKRI itu harga mati.

Opini: M Rizal Fadillah, Pemerhati Politik dan Kebangsaan

Berita Terkait

Proses Pengadaan di PetroChina International Jabung Ltd Terindikasi Rugikan Keuangan Negara Rp60,04 Miliar
Beredar Nama-nama Sebanyak 46 Kementerian Kabinet di Bawah Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto
Lima Lembaga Halal Luar Negeri Terima Sertifikat Kompetensi Penyelia Halal dari BNSP di Jakarta
Di Periode Mendatang, Program yang Belum Sempurna akan Diperbaiki oleh Presiden Prabowo Subianto
Menteri Budi Arie Tak Hadir, DPR Gelar Rapat Kerja Lanjutan dengan Menko Polhukam, Kemenkominfo, dan BSSN
Buru Pembunuh Penjual Gorengan Nia Kurnia Sari ke Hutan, Polisi Sudah Tahu Identitas Pelaku Pembunuhan
Jumlah Menteri Kabinet di Pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto ​​akan Mencapai 44 Orang
Sejak Kampanye Sampai dengan Sekarang, Prabowo Subianto Konsisten dalam Perjuangan untuk Berantas Korupsi
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Selasa, 15 Oktober 2024 - 14:55 WIB

Proses Pengadaan di PetroChina International Jabung Ltd Terindikasi Rugikan Keuangan Negara Rp60,04 Miliar

Jumat, 11 Oktober 2024 - 11:47 WIB

Beredar Nama-nama Sebanyak 46 Kementerian Kabinet di Bawah Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto

Rabu, 9 Oktober 2024 - 21:11 WIB

Lima Lembaga Halal Luar Negeri Terima Sertifikat Kompetensi Penyelia Halal dari BNSP di Jakarta

Selasa, 1 Oktober 2024 - 08:30 WIB

Di Periode Mendatang, Program yang Belum Sempurna akan Diperbaiki oleh Presiden Prabowo Subianto

Rabu, 25 September 2024 - 08:18 WIB

Menteri Budi Arie Tak Hadir, DPR Gelar Rapat Kerja Lanjutan dengan Menko Polhukam, Kemenkominfo, dan BSSN

Rabu, 18 September 2024 - 09:46 WIB

Buru Pembunuh Penjual Gorengan Nia Kurnia Sari ke Hutan, Polisi Sudah Tahu Identitas Pelaku Pembunuhan

Kamis, 12 September 2024 - 15:10 WIB

Jumlah Menteri Kabinet di Pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto ​​akan Mencapai 44 Orang

Rabu, 4 September 2024 - 15:13 WIB

Sejak Kampanye Sampai dengan Sekarang, Prabowo Subianto Konsisten dalam Perjuangan untuk Berantas Korupsi

Berita Terbaru