LINGKARNEWS.COM – Juru Bicara dari pihak keluarga Tiktokers Bima Yudho yang viral karena mengkritisi Pemprov Lampung, Bambang Kuncoro, mengatakan bahwa tidak ingin masalah saat ini terus berlarut.
“Terlalu banyak atensi terkait masalah ini, kami pihak keluarga tidak ingin jadi berlarut,” kata Bambang Kuncoro yang juga paman dari Tiktokers Bima Yudho, di Bandarlampung, Minggu.
Menurutnya, pihak keluarga Bima pun sebenarnya terkejut karena konten yang dibuat oleh yang bersangkutan viral, karena memang sudah banyak konten kreator bahkan media mainstream lokal maupun nasional yang menginformasikan hancurnya infrastruktur di Lampung.
“Kami pihak keluarga terkejut, saya saja tak mengira akan se-viral ini konten yang dibuat oleh Bima.”
“Padahal persoalan infrastruktur ini sudah diangkat oleh media nasional tapi tidak juga viral, ketika Bima dengan gaya komunikasi yang ada kata-kata negatif viral, terutama saat mengkritik jalan karena yang menonjol adalah jalan,” ujarnya.
Baca artikel penting lainnya di media online Kilasnews.com – salah satu portal berita terbaik di Indonesia.
Kemudian, ia juga sangat menyayangkan respon yang kurang baik dari pihak entah dari pemerintah daerah, baik dari gubernur maupun bupati dan lainnya.
“Kami pihak keluarga hanya sayangkan respon kurang baik dari entah pemda, gubernur, bupati dan lain-lain, karena kalau menurut kami inilah cara anak muda zaman sekarang dalam mengkritik,” kata dia.
Bahkan, lanjut dia, orang tua Bima yang hanya seorang PNS biasa mengatakan kalau sudah ada laporan polisi meskipun hanya pengaduan tertulis yang dibuat oleh salah seorang pengacara.
“Kemudian orang tua Bima pun menyampaikan kepada saya mereka sempat dipanggil oleh Wakil Bupati Lampung Timur ke rumah dinas, lalu sampai di sana disampaikan ada telpon dari Gubernur dan diberikan telpon itu kepadanya,” ujar dia.
Ia pun mengatakan bahwa setelah menerima telpon tersebut, ternyata Gubernur Lampung memarahi orang tua Bima, dan meminta agar Bima tidak mengeluarkan pernyataan lagi.
“Bahkan Bapak nya Bima disebut tidak bisa didik anak dan lainnya, inilah yang menjadi kekecewaan kami pihak keluarga.”
“Bahkan persoalan ini akan tetap dinaikkan ke jalur hukum, tentu ketakutan itu ada pada orang tua Bima, karena kami orang kampung tidak tau hukum, terlebih yang bicara sekelas Gubernur, bisa dibayangkan,” tutur dia.