LINGKARNEWS.COM – Dalam kondisi ideal para calon wakil presiden itu nantinya harus mampu mendukung kinerja bakal calon presiden yang ada.
Bakal cawapres tersebut harus memiliki skill kepemimpinan yang saling mengisi dengan calon presidennya.
Hal itu disampaikan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Brawijaya Anang Sujoko S.Sos., M.Si., D.Comm, Minggu, 28 Mei 2023.
Namun, pada demokrasi Indonesia, keberadaan bakal calon wakil presiden lebih diutamakan untuk mendukung perolehan suara atas bakal calon presiden.
Sehingga, keberadaan bakal calon wakil presiden itu bisa memperkokoh kekuatan capres dalam merebut simpati masyarakat.
Baca artikel menarik lainnya, di sini: Relawan Projo Sebut Presiden Jokowi Masih Upayakan Terwujudnya Pasangan Prabowo – Ganjar
“Dari tiga nama bakal calon presiden itu, mereka adalah sosok pemimpin yang kuat.”
“Sehingga, berbicara cawapres, harus mampu mendukung mereka untuk lebih baik lagi,” katanya.
Pasangan untuk Ganjar dan Prabowo
Menurut Anang Sujoko, calon presiden Ganjar Pranowo dinilai cocok jika berpasangan dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Ganjar Pranowo disebutkan membutuhkan sosok pendamping yang religius.
“Erick Thohir memiliki kedekatan dengan Nahdlatul Ulama (NU). Itu yang bisa mendukung Ganjar Pranowo.”
“Selain itu juga Imam Besar Masjid Istiqlal (Nasaruddin Umar), juga cocok” ujar Anang Sujoko.
Sementara untuk Prabowo Subianto, ada dua sosok yang cocok untuk mendampinginya.
Yakni Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar.
Anang Sujoko menilai, Prabowo Subianto masih menunggu dan tengah membaca peluang pasca-diumumkannya Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden.***