LINGKARNEWS.COM – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menanggapi soal asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dari Indonesia yang memasuki wilayah Malaysia.
KLH memastikan tidak ada asap karhutla yang memasuki wilayah Malaysia, seperti yang dikomplain oleh negeri jiran itu sejak Jumat (29/9/2023) lalu.
“Kita terus mengikuti perkembangan dan tidak ada transboundary haze (asap lintas batas) ke Malaysia,” kata Menteri LHK, Siti Nurbaya, dalam keterangannya seperti dikutip pada Selasa (3/10/2023).
Menteri Siti Nurbaya menegaskan, pemberitaan dari kantor berita asing yang mengatakan bahwa kebakaran hutan di Indonesia menyebabkan asap lintas batas hingga Malaysia tidak benar.
Sebab, laporan sandingan peta citra sebaran asap untuk periode 28 – 30 Sept 2023 serta sampai dengan Minggu (1/10/2023) sore pukul 16.00 WIB tidak terjadi transboundary haze.
Baca artikel lainnya di sini: Tim Satgas Darat dan Udara Berupaya Kendalikan Karhutla di Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan
Hal itu berdasarkan peta dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan The ASEAN Specialised Meteorological Centre (ASMC).
“Tidak ada asap yang menyeberang (ke Malaysia),” tegas Siti Nurbaya.
Menurut Siti Nurbaya, berdasarkan hasil pantauan ASMC, selama beberapa hari terakhir, asap terpantau moderat hingga pekat di sejumlah wilayah di Sumatera dan Kalimantan.
ASMC merupakan program kolaborasi regional di antara National Meteorological Services (NMSs) negara-negara anggota ASEAN yang diselenggarakan di bawah Layanan Meteorologi Singapura, National Environment Agency of Singapore.
“Dan pada hari Minggu (1/10/2023) mulai pekat di Kalimantan Tengah dan Sumatera Selatan, meski begitu, terpantau bahwa tidak terjadi asap lintas batas,” jelas Siti Nurbaya.
Menteri Siti Nurbaya juga mengatakan, data BMKG dari pantauan satelit Himawari menyebutkan citra sebaran asap wilayah Indonesia pada tiga hari tersebut terdeteksi asap di sejumlah wilayah di Sumatra dan Kalimantan.
Sementara, arah angin di Indonesia pada umumnya dari Tenggara ke Barat Laut-Timur Laut dan tidak terdeteksi adanya asap lintas batas.
“Jadi jelas yah, keduanya menyatakan tidak ada asap lintas batas,” kata Siti Nurbaya.
Kendati demikian, Menteri Siti menyatakan catatan dari berbagai pihak terkait perlu menjadi perhatian.
Di sisi lain, Tim gabungan Manggala Agni tengah berjibaku di lapangan melakukan pemadaman darat di Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan serta beberapa daerah di Sumatra dan Kalimantan, termasuk Sebagian pulau Jawa.
Upaya tu juga didukung pemadaman dengan bom air (water bombing) dan Teknik Modifikasi Cuaca (TMC) sejak akhir pekan lalu.
“Sampai dengan sekarang, 203 perusahaan mendapatkan peringatan dan 20 perusahaan sudah disegel karena kebakaran, di antaranya anak perusahaan Malaysia,” tutup Siti Nurbaya.***