Inilah Profil Maskapai Penerbangan Sriwijaya Air yang Pendirinya Terlibat Kasus Korupsi PT Timah Tbk

- Pewarta

Selasa, 30 April 2024 - 13:55 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Maskapai Penerbangan Sriwijaya Air. (Facebook.com/@Sriwijaya Air)

Maskapai Penerbangan Sriwijaya Air. (Facebook.com/@Sriwijaya Air)

LINGKARNEWS.COM – Mau atau tidak nama maskapai penerbangan Sriwijaya Air ikut terseret dalam berbagai pemberitaan tentang kasus korupsi PT Timah Tbk.

Pendiri Maskapai Penerbangan Sriwijaya Air, Hendry Lie termasuk satu dari lima tersangka baru kasus dugaan korupsi tata kelola niaga timah PT Timah Tbk (TINS).

Penetapan tersangka dilakukan Kejaksaan Agung pada Jumat (26/4/2024) malam.

Kendati demikian, Hendry Lie ditetapkan sebagai tersangka dalam kapasitasnya sebagai pengusaha, sekaligus beneficiary owner PT Tinindo Internusa (TIN).

Tersangka dari perusahaan yang sama yaknni Fandy Lingga (FL) sebagai marketing.

“Berperan untuk pengkondisian pembiayaan kerja sama penyewaan alat peleburan timah.”

Baca artikel lainnya di sini : Realisasi Anggaran APBN IKN Rp4,3 triliun, Rp 2 Triliun untuk Non Infrastuktur Termasuk Promosi dan Sosialisasi

“Membentuk perusahaan boneka yaitu CV BPR dan CV SMS,” ujar Dirdik Jampidsus Kejagung RI Kuntadi.

Sejarah Sriwijaya Air

Baca artikel lainnya di sini : Kick Off New Desa BRILiaN 2024 Batch 1, BRI kembali Gelar Program Pemberdayaan Desa Melalui Program Desa BRILiaN 2024

Dikutip dari laman resmi Sriwijayaair.co.id pada Senin pagi (29/4/2024 nama Hendy Lie masih terpampang sebagai salah satu komisaris PT Sriwijaya Air.

PT Sriwijaya Air merupakan perusahaan swasta yang didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim.

Sriwijaya Air memulai bisnisnya dengan satu Boeing 737-200. Beberapa ahli yang ikut merintis berdirinya Sriwijaya Air adalah:

Supardi, Capt. Kusnadi, Capt. Adil W, Capt. Harwick L, Gabriella, Suwarsono dan Joko Widodo.

Pada tahun 2003, tepat pada Hari Pahlawan tanggal 10 November, Sriwijaya Air memulai penerbangan pertamanya.

Dari Jakarta ke Pangkal Pinang, Jakarta ke Palembang, Jakarta ke Jambi, dan Jakarta ke Pontianak.

Saat ini Sriwijaya Air Group memiliki 48 pesawat Boeing dengan total 53 rute.

Termasuk rute regional Medan-Penang dan rute internasional lainnya.

Guna mengembangkan rute dan pangsa pasar, Sriwijaya Air juga menambah Boeing 737-800 Next Generation (NG) dan Boeing 737-900 Extended Range (ER).

Untuk pemeliharaan armada, Sriwijaya Air memiliki perjanjian dengan Garuda Maintenance Facility (GMF)

GMF menjadi penyedia pemeliharaan terpercaya di Indonesia dengan standar internasional.

Kerja sama ini memberikan Sriwijaya Air keamanan dan kenyamanan optimal.

Selain itu, tim kami di Sriwijaya Air terampil, ramah, dan dapat diandalkan.***

Sempatkan juga untuk membaca berbagai berita dan informasi lainnya di media online Indonesiaoke.com dan Ekbisindonesia.com   

Sedangkan untuk publikasi press release di media online ini, atau pun serentak di puluhan media lainnya, dapat menghubungi Jasasiaranpers.com.

WhatsApp Center: 085315557788, 087815557788, 08111157788.

Pastikan juga download aplikasi portal berita Hallo.id di Playstore (android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik.

Berita Terkait

Menjaga Kualitas dan Jaminan Mutu : BNSP Hadir dalam Pelatihan Asesor Kompetensi LSP Pembiayaan Indonesia
Airlangga Sebut Perlunya Aksi Berbasis Solusi bagi Disrupsi Global di Pertemuan Tingkat Menteri OECD
Indonesia Hadapi Beberapa Risiko Global, Salah Satunya Pasok Global yang Belum Sepenuhnya Pulih
Mencapai Sebesar Rp43,2 Triliun, Realisasi Investasi Hilirisasi di Sektor Mineral pada Kuartal I 2024
Realisasi Anggaran APBN IKN Rp4,3 triliun, Rp 2 Triliun untuk Non Infrastuktur Termasuk Promosi dan Sosialisasi
HKTI Ungkap Alasan Usulkan Harga Pembelian Pemerintah Gabah di Petani Naik Jadi Rp6.757 per Kg
Pelemahan Terhadap Rupiah, Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia Diminta Segera Merespons
Pemerintah Tak Naikan pada Juni 2024 Mesipun Ada Konflik Geopolitik Iran – Israel, Sinyal akan Naik Juli 2024?
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Rabu, 8 Mei 2024 - 21:57 WIB

Menjaga Kualitas dan Jaminan Mutu : BNSP Hadir dalam Pelatihan Asesor Kompetensi LSP Pembiayaan Indonesia

Rabu, 8 Mei 2024 - 16:52 WIB

Airlangga Sebut Perlunya Aksi Berbasis Solusi bagi Disrupsi Global di Pertemuan Tingkat Menteri OECD

Rabu, 8 Mei 2024 - 10:58 WIB

Indonesia Hadapi Beberapa Risiko Global, Salah Satunya Pasok Global yang Belum Sepenuhnya Pulih

Selasa, 30 April 2024 - 15:35 WIB

Mencapai Sebesar Rp43,2 Triliun, Realisasi Investasi Hilirisasi di Sektor Mineral pada Kuartal I 2024

Selasa, 30 April 2024 - 13:55 WIB

Inilah Profil Maskapai Penerbangan Sriwijaya Air yang Pendirinya Terlibat Kasus Korupsi PT Timah Tbk

Sabtu, 27 April 2024 - 11:50 WIB

Realisasi Anggaran APBN IKN Rp4,3 triliun, Rp 2 Triliun untuk Non Infrastuktur Termasuk Promosi dan Sosialisasi

Kamis, 25 April 2024 - 14:23 WIB

HKTI Ungkap Alasan Usulkan Harga Pembelian Pemerintah Gabah di Petani Naik Jadi Rp6.757 per Kg

Kamis, 25 April 2024 - 11:57 WIB

Pelemahan Terhadap Rupiah, Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia Diminta Segera Merespons

Berita Terbaru

Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) menyelenggarakan kegiatan sosialisasi Program Indonesia Kompeten 2024 di Hotel Pullman, Jakarta (16/5/24). (Doc.BNSP)

Nasional

Program Indonesia Kompeten 2024: Meningkatkan SDM

Sabtu, 18 Mei 2024 - 00:10 WIB