Benarkah Kenaikan Harga Karena 70 Persen Subsidi BBM Dinikmati Masyarakat Mampu?

- Pewarta

Jumat, 9 September 2022 - 11:05 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SPBU Pertamina. (Dok Pertamina.com)

SPBU Pertamina. (Dok Pertamina.com)

LINGKAR NEWS – Pengumuman kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) pada Sabtu (3/9/2022) adalah momentum kolektif masyarakat untuk mengingat tertangkapnya Mensos dari partai wong cilik.

Jangan ditelan mentah-mentah bahwa kebijakan pemerintah menaikkan harga  hanya karena sekitar 70% subsidi BBM dinikmati kelompok masyarakat mampu.

Ini pemikiran yang sangat keliru. Mari perpanjang ingatan memori kita masing-masing.

Beberapa pengamat ekonomi sudah mulai banyak menyatakan bahwa pilihan pemerintah untuk menaikkan harga jual BBM merupakan upaya “yang tidak tepat dan salah sasaran”.

Apalagi iming-iming pemerintah dengan memberikan bantuan langsung tunai (BLT) yang hanya 3 sampai 6 bulan ke depan pasti bukan penyelesaian. Karena kehidupan dunia ini pasti lebih lama dari itu.

Marilah kita berpikir, apakah tidak mungkin bila BLT lagi-lagi merupakan cara santun maling duit rakyat untuk beraksi?

Pertanyaan sederhana, siapa yang bisa membuktikan kebenaran jumlah penerima BLT?

Bukankah di negeri ini yang era 2004 saat Pilpres langsung sudah ada data siluman? Kemudian populer dengan istilah big data.

Argumentasi di atas perlu ditambah argumentasi yang lebih lengkap, namun, untuk sementara kami ingatkan kembali, bahwa di awal wabah Covid-19 pemerintah menganggarkan Rp. 900 triliun.

Seiring waktu berjalan ternyata anggaran membengkak. Itu lazim di negeri ini, seperti contoh Anggaran kereta api cepat Jakarta – Bandung, kan?

Sejak Covid-19 ditangani serius Maret 2020 begitu banyak orang kaya mendadak karena bisnis masker, PCR, Vaksin, oksigen dll.

Negeri ini adalah negeri yang dihuni para pembohong, tukang tilep uang rakyat, aparat penegak hukum (APH) yang menjadi backing judi, backing bandar narkoba dan lainnya.

Itu sebab jika ada ormas Anti Maksiat dibenci oleh para buzzer dan pihak yang merasa tersaingi.

Sebagai rakyat, jangan begitu saja percaya dengan argumentasi awal tulisan ini.

Penjelasan yang akurat untuk tulisan ini bisa ditanyakan kepada ahli ekonomi seperti Kwik Kian Gie, Irsanoedin Noersy, Rizal Ramli.

Opini: Suta Widhya SH, Pengacara Rakyat.***

Berita Terkait

Apa yang Dilakukan Pak Harto Saat iitu demi Kepentingan Bangsa dan Negara, Mbak Tutut Minta Maaf
Akan Mencapai 44 Orang, Jumlah Menteri Kabinet di Pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto ​​
Menseskab Pramono Anung Tanggapi Pernyataan Presiden Jokowi Usai Disebut Belum Sampaikan Ingin Mundur
Muhaimin Iskandar Nyatakan ke Depan PKB akan Jadi Partai yang Independen dan Mandiri, Berpisah dengan PBNU
Sambut Gembira PPP Gabung Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto: Saya Sangat Utamakan Kolaborasi
Luhut Binsar Panjaitan Tanggapi Keputusan Airlangga Hartarto Undur Diri dari Posisi Ketua Umum Golkar
Pilkada Jakarta 2024, Parpol Isyaratkan Sohibul Iman Jadi Cawagub Jakarta Pendamping Cagub Ridwan Kamil
Polri Ungkap Sebanyak 8 Provinsi yang Masuk Kategori Rawan Konflik di Gelaran Pilkada Serentak 2024
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Minggu, 29 September 2024 - 07:25 WIB

Apa yang Dilakukan Pak Harto Saat iitu demi Kepentingan Bangsa dan Negara, Mbak Tutut Minta Maaf

Kamis, 12 September 2024 - 09:07 WIB

Akan Mencapai 44 Orang, Jumlah Menteri Kabinet di Pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto ​​

Sabtu, 31 Agustus 2024 - 14:59 WIB

Menseskab Pramono Anung Tanggapi Pernyataan Presiden Jokowi Usai Disebut Belum Sampaikan Ingin Mundur

Senin, 26 Agustus 2024 - 09:08 WIB

Muhaimin Iskandar Nyatakan ke Depan PKB akan Jadi Partai yang Independen dan Mandiri, Berpisah dengan PBNU

Jumat, 16 Agustus 2024 - 10:14 WIB

Sambut Gembira PPP Gabung Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto: Saya Sangat Utamakan Kolaborasi

Senin, 12 Agustus 2024 - 09:08 WIB

Luhut Binsar Panjaitan Tanggapi Keputusan Airlangga Hartarto Undur Diri dari Posisi Ketua Umum Golkar

Jumat, 9 Agustus 2024 - 17:56 WIB

Pilkada Jakarta 2024, Parpol Isyaratkan Sohibul Iman Jadi Cawagub Jakarta Pendamping Cagub Ridwan Kamil

Rabu, 31 Juli 2024 - 14:27 WIB

Polri Ungkap Sebanyak 8 Provinsi yang Masuk Kategori Rawan Konflik di Gelaran Pilkada Serentak 2024

Berita Terbaru