Tak Ada Tanda-tanda Erupsi, Ini Status Gunung Gede Pangrango Menurut Badan Geologi

- Pewarta

Rabu, 23 November 2022 - 10:52 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Badan Geologi nyatakan status Gunung Gede masih level satu. (Instagram.com/@gn.gedepangrango)

Badan Geologi nyatakan status Gunung Gede masih level satu. (Instagram.com/@gn.gedepangrango)

LINGKARNEWS.COM – Badan Geologi menyatakan bahwa status Gunung Gede Pangrango, Jawa Barat, sampai saat ini masih level satu dan tidak menunjukkan adanya tanda-tanda mengalami erupsi.

“Untuk status aktivitas Gunung Gede masih level satu atau normal, sedangkan untuk kerusakan gempa Cianjur ini dan lokasi mana yang mengalami kerusakan parah nanti tim yang rencananya sore ini tiba.”

“Akan melakukan identifikasi kerusakan mana saja dan yang paling parah,” kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM Hendra Gunawan dalam konferensi pers yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa.

Update korban gempa Cianjur, klik di sini: Korban Gempa Cianjur Bertambah Jadi 284 Meninggal dan Bangunan Rusak Tembus 28 Ribu Unit

Hendra menuturkan berdasarkan survei di lapangan, visual Gunung Gede tidak menunjukkan adanya tanda-tanda erupsi, meski berdasarkan sejarah memperlihatkan adanya sifat krisis kegempaan pada tahun 1950-an.

Dalam setiap 20 tahun, menurut dia, Gunung Gede akan memunculkan tanda-tanda krisis kegempaan, walaupun tidak berlanjut ke level yang lebih tinggi.

“Terlepas dari historisnya Gunung Gede ini pernah erupsi, baik terjadi aliran panas maupun aliran lava, tetapi dari beberapa waktu 100 atau 200 tahun terakhir belum ada peningkatan yang nyata,” ujarnya.

Oleh karena itu, belum bisa dipastikan bahwa gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, disebabkan oleh aktivitas Gunung Gede.

Namun, masih terdapat kemungkinan karena berdasarkan sumber dari BMKG, sumber gempa ada di antara Cianjur dan Sukabumi atau tepatnya di lereng tenggara Gunung Gede.

“Ini yang tidak berjauhan dengan patahan aktif, tetapi apapun itu kita harus melakukan survei yang nantinya akan menjadi rekomendasi yang akan disampaikan pada daerah dan ditindaklanjuti dalam hal pemindahan daerah-daerah yang aman untuk masyarakat ke depannya,” kata dia.

Hendra mengatakan pihaknya akan mengidentifikasi daerah yang berisiko gempa dari tinggi hingga rendah, sehingga pemerintah ddaerah dapat memiliki acuan dalam pengembangan tata ruang untuk pembangunan di wilayahnya.

Ia mengimbau semua pihak untuk tidak melupakan jika Indonesia merupakan negara yang memiliki patahan atau peluang munculnya gunung aktif di Sumatera yang lurus sampai ke Jawa, meski tidak dapat diprediksi kapan atau di mana gunung tersebut akan aktif maupun muncul.

“Hanya kita bisa meyakini (munculnya gunung api) dalam jalur itu merupakan jalur patahan,” ujar dia.

Hendra mengatakan setiap informasi yang disampaikan oleh Badan Geologi mengacu pada data.

Meski demikian, masyarakat diimbau untuk terus mengikuti perkembangan terkini dari aktivitas Gunung Gede karena kondisi bisa berubah sewaktu-waktu.

“Gunung Gede masih level satu atau normal, sehingga walaupun mungkin ada yang berpendapat ada kaitannya (dengan gempa).”

“Tetapi kami lebih berpegang pada data yang ada terekam sampai saat ini. Mungkin bisa berubah, tetapi Gunung Gede masih tetap normal,” ucapnya.***

Klik Google News untuk mengetahui aneka berita dan informasi dari editor Lingkarnews.com, semoga bermanfaat.

Berita Terkait

Proses Pengadaan di PetroChina International Jabung Ltd Terindikasi Rugikan Keuangan Negara Rp60,04 Miliar
Beredar Nama-nama Sebanyak 46 Kementerian Kabinet di Bawah Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto
Lima Lembaga Halal Luar Negeri Terima Sertifikat Kompetensi Penyelia Halal dari BNSP di Jakarta
Di Periode Mendatang, Program yang Belum Sempurna akan Diperbaiki oleh Presiden Prabowo Subianto
Menteri Budi Arie Tak Hadir, DPR Gelar Rapat Kerja Lanjutan dengan Menko Polhukam, Kemenkominfo, dan BSSN
Buru Pembunuh Penjual Gorengan Nia Kurnia Sari ke Hutan, Polisi Sudah Tahu Identitas Pelaku Pembunuhan
Jumlah Menteri Kabinet di Pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto ​​akan Mencapai 44 Orang
Sejak Kampanye Sampai dengan Sekarang, Prabowo Subianto Konsisten dalam Perjuangan untuk Berantas Korupsi
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Selasa, 15 Oktober 2024 - 14:55 WIB

Proses Pengadaan di PetroChina International Jabung Ltd Terindikasi Rugikan Keuangan Negara Rp60,04 Miliar

Jumat, 11 Oktober 2024 - 11:47 WIB

Beredar Nama-nama Sebanyak 46 Kementerian Kabinet di Bawah Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto

Rabu, 9 Oktober 2024 - 21:11 WIB

Lima Lembaga Halal Luar Negeri Terima Sertifikat Kompetensi Penyelia Halal dari BNSP di Jakarta

Selasa, 1 Oktober 2024 - 08:30 WIB

Di Periode Mendatang, Program yang Belum Sempurna akan Diperbaiki oleh Presiden Prabowo Subianto

Rabu, 25 September 2024 - 08:18 WIB

Menteri Budi Arie Tak Hadir, DPR Gelar Rapat Kerja Lanjutan dengan Menko Polhukam, Kemenkominfo, dan BSSN

Rabu, 18 September 2024 - 09:46 WIB

Buru Pembunuh Penjual Gorengan Nia Kurnia Sari ke Hutan, Polisi Sudah Tahu Identitas Pelaku Pembunuhan

Kamis, 12 September 2024 - 15:10 WIB

Jumlah Menteri Kabinet di Pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto ​​akan Mencapai 44 Orang

Rabu, 4 September 2024 - 15:13 WIB

Sejak Kampanye Sampai dengan Sekarang, Prabowo Subianto Konsisten dalam Perjuangan untuk Berantas Korupsi

Berita Terbaru