LINGKAR NEWS – Presiden Joko Widodo merespon beredarnya wacana bahwa dirinya maju sebagai Cawapres 2024 seraya balik menanyakan itu dari siapa dan tak mau berkomentar banyak.
Sebelumnya kita tahu, sudah beredar wacana soal jabatan presiden tiga periode, lalu berlanjut beredar lagi wacana soal perpanjangan masa jabatan presiden.
Jika ditanyakan isu-isu itu dari siapa, ada yang menduga dari kelompok loyalis Jokowi yang masih tergoda melanggengkan kekuasaan.
Namun terhadap isu terakhir Jokowi maju Cawapres, boleh jadi dari sumber yang sama.
Atau bisa pula bersumber dari kejumudan publik dalam melihat bursa capres-cawapres yang itu-itu saja dengan menapaki stagnasi elektabilitas.
Semestinya masih cukup waktu untuk menawarkan banyak tokoh terbaik bangsa sebagai figur Capres atau Cawapres alternatif untuk memeriahkan Pemilu 2024.
Rakyat adalah rahimnya demokrasi, dan partai politik adalah rumah kader pemimpin politik.
Bagaimana isu Jokowi Cawapres 2024 ini membuka peluang baru memunculkan Capres-Cawapres alternatif?
Untuk mengulasnya, PARA Syndicate menggelar forum diskusi publik “Jokowi Cawapres 2024 vs Capres-Cawapres Alternatif”, secara offline bersama:
1 Lucius Karus (Peneliti FORMAPPI)
2. Erik Kurniawan (Direktur Eksekutif SPD)
3. Ari Nurcahyo (Direktur Eksekutif PARA Syndicate)
4. Lutfia Harizuandini (Peneliti PARA Syndicate/Moderator).
Diskusi berlangsung pada Rabu, 21 September 2022 | 12.00 – 15.00 WIB di Kantor PARA Syndicate, Jl Wijaya Timur 3 No. 2A Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.***
Klik Google News untuk mengetahui aneka berita dan informasi dari editor Lingkarnews.com, semoga bermanfaat.