LINGKARNEWS.COM – Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Mohni menyatakan, banjir akibat hujan deras yang melanda wilayah itu pada pergantian Malam Tahun Baru 2023 telah menyebabkan sebanyak 3.303 kepala keluarga terdampak banjir di dua kecamatan, yakni Kecamatan Arosbaya dan Kecamatan Blega.
“Data 3.303 kepala keluarga terdampak banjir ini, sesuai dengan laporan yang disampaikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangkalan,” katanya di Bangkalan, Senin.
Ia menjelaskan, dari jumlah total keluarga terdampak ini, sebanyak 824 kepala keluarga berada di Kecamatan Arosbaya, sedangkan sebanyak 2.479 kepala keluarga sisanya di Kecamatan Blega, Bangkalan.
Bupati menjelaskan, di Kecamatan Arosbaya, banjir melanda Desa Buduran di dua dusun, yakni Dusun Buduran dan Dusun Ta, anyar.
“Di Dusun Buduran ini ada 81 KK yang rumahnya tergenang banjir, sedangkan di Dusun Ta, Anyar ada 31 KK,” katanya.
Sementara di Desa Arosbaya ada enam dusun yang terdampak banjir, yakni Dusun Bunalas sebanyak 200 KK, lalu Dusun Ranggujang sebanyak 131 KK, lalu Dusun Segaran sebanyak 31 KK dan Dusun Mor Lorong sebanyak 25 KK, Dusun Ngantemoran sebanyak 31 KK, lalu Dusun Lebak Utara sebanyak 117 KK
Berikutnya di Desa Plakaran sebanyak 91 KK, lalu Desa Balung sebanyak 76 KK dan Desa Glagga sebanyak 10 KK.
Sedangkan di Kecamatan Arosbaya, banjir menggenangi empat desa, yakni Desa Kajjan, Nyormanis, Karang Panasan, dan Desa Blega dengan jumlah total sebanyak 2.479 KK yang terdampak bencana banjir itu.
“Selain kawasan permukiman, banjir juga menggenangi lahan pertanian total terdampak seluas 58 hektare yang tersebar di Desa Blega, Nyormanis, dan Kajjan. Lahan tambak seluas 200 hektare di Desa Blega, Karang Gayam, dan Panjalinan,” katanya.
Selain itu, banjir juga menggenangi area perkantoran di Kecamatan Blega di antaranya kantor kecamatan, kantor korwil bidang pendidikan, puskesmas, serta sejumlah lembaga pendidikan.
“Kami telah menginstruksikan BPBD Pemkab Bangkalan untuk terus melakukan pemantauan dan menggencarkan sosialisasi tentang pentingnya meningkatkan kewaspadaan bagi warga yang tinggal di daerah rawan bencana, mengingat berdasarkan prakiraan BMKG bencana masih berpotensi terjadi hingga beberapa hari ke depan,” demikian Mohni.***
Klik Google News untuk mengetahui aneka berita dan informasi dari editor Lingkarnews.com, semoga bermanfaat.