LINGKARNEWS.COM – Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep yang juga putra bungsu Presiden Jokowi mengomentari pertemuan Presiden Jokowi dengan Raja Juli Antoni.
Raja Juli Antoni adalah Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) sekaligus Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Menurut Kaesang, pertemuan antara Presiden Jokowi dan Raja Juli tidak mungkin membahas politik karena sang ketua umum partai tidak diundang.
“Masa kalau urusan politik yang diundang sekjen partai doang, ketua umumnya enggak. Jahat loh,” kata Kaesang sambil tertawa.
Hubungan Jokowi dan PSI diketahui makin dekat selama Pilpres 2024.
Kedekatan itu ditunjukkan dengan kebersamaan Jokowi dan Kaesang dalam beberapa kesempatan di hadapan publik.
Baca artikel lainnya, di sini: Begini Penjelasan Mahfud MD, Tak Komunikasi dengan Ganjar Pranowo Selama 4 Hari Sejak Kampanye Akbar
Terakhir kali, Kaesang mengajak Jokowi makan malam bersama di Kota Medan, Sumatera Utara, pada tanggal 7 Februari 2024.
Pada kesempatan itu, Jokowi merespons pertanyaan wartawan seputar arah dukungannya kepada PSI menjelang pemungutan suara Pemilu 2024 setelah keduanya untuk kali ketiga diketahui publik saling bertemu.
Lihat konten video lainnya, di sini: Sebanyak 485 Rumah Terendam Banjir Akibat Meluapnya 3 Sungai di Kabupaten Bungo, Jambi
“Sudah saya sampaikan, saya sejak dahulu sudah senang sama yang namanya PSI,” ujarnya.
Terkait pertemuannya dengan Jokowi, Raja Juli Antoni mengatakan tidak membicarakan politik, tetapi membahas urusan kementerian.
“Hari ini pukul 15.00 WIB, saya dipanggil oleh Pak Jokowi, kedudukan saya sebagai wamen (wakil menteri).”
“Saya dipanggil sebagai wamen. Jadi, tidak ada pembicaraan politik sama sekali,” tutur Raja Juli saat konferensi pers di Kantor DPP PSI, Jakarta, Jumat malam.
Raja Juli menjelaskan bahwa pertemuannya dengan Jokowi membahas evaluasi kerja kementerian.
Termasuk terkait dengan percepatan pendaftaran tanah sistematis lengkap (PTSL). Raja Juli mengaku Jokowi memberikan beberapa arahan.
“Pak Jokowi lagi mengevaluasi kementerian kami, terutama tugas saya untuk mempercepat PTSL”
“Diingatkan pula rencana detail tata ruang (RDTR) yang ditarget tahunan itu banyak. Jadi, kami diskusi seputar kementerian, bukan bicara politik,” tegas dia, Jumat, 16 Februari 2024.***
Artikel di atas juga sudah dìterbitkan di portal berita nasional Apakabarnews.com
Sempatkan juga untuk membaca artikel menarik lainnya, di portal berita Indonesiaoke.com dan Infoseru.com