DPR Makin Mesra dengan Pemerintah, Kemana Seharusnya Rakyat Berharap?

- Pewarta

Jumat, 9 September 2022 - 14:35 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua DPR RI Puan Maharani dan Presiden Jokowi bersama Ibu Iriana. (Instagram.com/@puanmaharani)

Ketua DPR RI Puan Maharani dan Presiden Jokowi bersama Ibu Iriana. (Instagram.com/@puanmaharani)

LINGKAR NEWS – Jika melihat situasi saat ini kita dapat melihat keputusasaan publik terhadap kondisi yang tengah terjadi. Semua serba susah, harga-harga serba naik.

Media-media dipenuhi oleh berita buruk, korupsi, kriminal, APBN jebol, harga-harga naik, aksi Sambo yang ga habis-habis dibicarakan dan lain-lain.

Pengelola negara seolah-olah bekerja keras, gagah di awal, tapi hasilnya zonk.

Karena salah orientasi, salah tata kelola, dan keberpihakkan bukan kepada rakyat.

Penegakkan hukum makin buruk, ekonomi makin terpuruk, kekayaan alam dinikmati asing dan segelintir oligarki. Adakah yang tersisa?

Memang aneh posisi DPR saat ini apakah benar-benar mewakili rakyat menjadi pertanyaan publik. Bagaimana tidak, banyak

Undang-Undang yang dibuat tidak melibatkan publik sebagaimana mestinya dan UU tersebut malah ditentang mayoritas publik.

Banyak kebijakan-kebijakan presiden yang ditolak rakyat tapi DPR seolah-olah menjadi bumper pemerintah.

Bukan yang memperjuangkan aspirasi rakyat tersebut, seperti halnya kenaikan BBM ini.

Saat rakyat resah dan protes, DPR malah merayakan ulang tahun sang ketua.

Bagaimana mungkin publik bisa menaruh harapan ke institusi ini jika tidak sinkron dengan aspirasi publik.

Tidak heran jika saat ini publik menilai bahwa sebagian besar DPR saat ini bekerja bukan untuk rakyat, melainkan untuk kepentingan para oligarki.

Sebut saja UU Minerba, UU IKN, UU Omnibus Law dan lain-lain yang serba kilat tanpa melibatkan aspirasi publik secara luas.

Publik yang sudah putus harapan dengan DPR akhirnya menggunakan petisi online dan surat terbuka sebagai pilihan terakhir agar aspirasinya bisa di dengar.

Itupun bagaikan anjing menggonggong kapilah berlalu. Narasi sebagus dan sekuat apapun karena ada kepentingan lain dari pemerintah menjadikan protes publik ini dianggap angin lalu.

Jika kondisinya seperti ini negara sudah menyianyiakan triliunan anggaran untuk pemilihan umum karena orang-orang terpilih tidak bekerja untuk rakyat, tapi hanya untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya saja.

Apakah gegap gempit pemilu yang akan datang menghasilkan hal yang zonk lagi?

Itu pertanyaan publik yang hanya bisa dijawab oleh orang-orang terpilih nanti.

Opini: Achmad Nur Hidayat, Pakar Kebijakan Publik Narasi Institute.***

Berita Terkait

Partai Demokrat Tanggapi Soal Kemungkinan PDIP Gabung ke dalam Koalisi Pemerintahan Prabowo Subianto
Apa yang Dilakukan Pak Harto Saat iitu demi Kepentingan Bangsa dan Negara, Mbak Tutut Minta Maaf
Akan Mencapai 44 Orang, Jumlah Menteri Kabinet di Pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto ​​
Menseskab Pramono Anung Tanggapi Pernyataan Presiden Jokowi Usai Disebut Belum Sampaikan Ingin Mundur
Muhaimin Iskandar Nyatakan ke Depan PKB akan Jadi Partai yang Independen dan Mandiri, Berpisah dengan PBNU
Sambut Gembira PPP Gabung Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto: Saya Sangat Utamakan Kolaborasi
Luhut Binsar Panjaitan Tanggapi Keputusan Airlangga Hartarto Undur Diri dari Posisi Ketua Umum Golkar
Pilkada Jakarta 2024, Parpol Isyaratkan Sohibul Iman Jadi Cawagub Jakarta Pendamping Cagub Ridwan Kamil
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Kamis, 10 Oktober 2024 - 19:18 WIB

Partai Demokrat Tanggapi Soal Kemungkinan PDIP Gabung ke dalam Koalisi Pemerintahan Prabowo Subianto

Minggu, 29 September 2024 - 07:25 WIB

Apa yang Dilakukan Pak Harto Saat iitu demi Kepentingan Bangsa dan Negara, Mbak Tutut Minta Maaf

Kamis, 12 September 2024 - 09:07 WIB

Akan Mencapai 44 Orang, Jumlah Menteri Kabinet di Pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto ​​

Sabtu, 31 Agustus 2024 - 14:59 WIB

Menseskab Pramono Anung Tanggapi Pernyataan Presiden Jokowi Usai Disebut Belum Sampaikan Ingin Mundur

Senin, 26 Agustus 2024 - 09:08 WIB

Muhaimin Iskandar Nyatakan ke Depan PKB akan Jadi Partai yang Independen dan Mandiri, Berpisah dengan PBNU

Jumat, 16 Agustus 2024 - 10:14 WIB

Sambut Gembira PPP Gabung Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto: Saya Sangat Utamakan Kolaborasi

Senin, 12 Agustus 2024 - 09:08 WIB

Luhut Binsar Panjaitan Tanggapi Keputusan Airlangga Hartarto Undur Diri dari Posisi Ketua Umum Golkar

Jumat, 9 Agustus 2024 - 17:56 WIB

Pilkada Jakarta 2024, Parpol Isyaratkan Sohibul Iman Jadi Cawagub Jakarta Pendamping Cagub Ridwan Kamil

Berita Terbaru