LINGKAR NEWS – Analis politik Exposit Strategic Arif Susanto memberikan lima kriteria bagi Pj Gubernur DKI Jakarta, di antaranya inklusif dan paham permasalahan Jakarta.
Dalam jangka waktu pendek bagi Pj mengharuskan pengganti Anies memahami serta adaptif pada permasalahan kompleks di Jakarta.
Kompleksitas permasalahan keseharian (seperti kemacetan, ancaman banjir, kemiskinan) di Jakarta ini memunculkan kriteria bahwa Pj Gubernur DKI harus berpengalaman dalam birokrasi nasional maupun daerah.
Selain itu, Pj Gubernur DKI setelah Anies diharapkan memiliki hubungan baik dengan DPRD maupun pemerintah daerah sekitar Jakarta.
Diketahui, catatan gubernur sebelum-sebelumnya seperti Jokowi, Ahok, dan Anies pernah mempunyai riwayat hubungan buruk dengan DPRD.
Pj Gubernur DKI Jakarta memerlukan seorang komunikator yang baik.
Arif Susanto menyampaikan hal itu dalam gelaran diskusi media PARA Syndicate yang bertajuk “Mencari Pj Gubernur DKI Pengganti Anies Baswedan: Siapa Cocok?” Jumat, 9 Sempember 2022
Lalu Pj Gubernur DKI harus memiliki pemikiran dan sikap politik yang inklusif, mengingat adanya faktor keberagaman di Jakarta dan kerap terjadi perpecahan identitas karenanya.
Terutama dalam cara pandang pada suku, agama, ras dan antargolongan.
“Pj Gubernur DKI Jakarta harus berorientasi inklusif,” kata Arif.
Ini artinya, faktor politik bukanlah karakteristik tunggal, Jakarta memerlukan sosok yang mengayomi semua kelompok.
Terakhir, lanjut Arif, Pj Gubernur DKI harus memiliki keberpihakan pada rakyat. Selama ini prinsip kerakyatan hanya menjadi simbol semata.
“Yang dibutuhkan adalah substansi kerakyatan itu sendiri, mengerti kebutuhan rakyat, dia tahu prioritas apa yang menjadi kebutuhan rakyat, itu yang dibutuhkan Pj Gubernur nantinya,” tandas dia.***