APBN Kita akan Kembali pada Defisit Maksimal 3% dari Produk Domestik Bruto Kita

- Pewarta

Jumat, 9 September 2022 - 20:22 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati. (Dok. Setkab.go.id)

Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati. (Dok. Setkab.go.id)

Oleh: Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan Republik Indonesia.

LINGKAR NEWS – APBN Kita akan Kembali pada Defisit maksimal 3% dari Produk Domestik Bruto (PDB) kita. Kenapa?

Selama ini, APBN telah bekerja keras melindungi masyarakat saat dunia diserang pandemi dan mengakibatkan krisis kesehatan, krisis kemanusiaan hingga krisis keuangan.

APBN juga telah menjadi alat kebijakan agar ekonomi tumbuh stabil dan berkeadilan.

Tak kalah penting, APBN di dalam melindungi kesehatan masyarakat dan kesehatan ekonomi.

APBNnya sendiri juga harus dijaga kesehatannya, salah satunya dengan batasan defisit. Batas 3% ini tentu bukanlah tanpa alasan.

Melihat ketidakpastian global yang masih akan berlangsung hingga waktu yang tidak dapat kita pastikan, menjaga defisit secara prudent menjadi sebuah keharusan.

Hal ini untuk meredam dampak gejolak meningkatnya harga-harga komoditas akibat disrupsi di sisi suplai, potensi krisis pangan, serta krisis energi yang mengintai seluruh negara di dunia.

Agar Indonesia tidak mengalami cost of fund yang sangat tinggi sekaligus menjaga rating Indonesia agar tidak menjadi vulnerable dari sisi source of financing.

Lalu, apakah APBN Kita masih mampu menjaga rakyat dan perekonomian? Tentu.

Di tengah segala ketidakpastian, APBN akan terus hadir sebagai shock absorber untuk meredam seluruh dampak-dampak negatif dari multikrisis yang sedang melanda dunia, kini dan nanti.

Dari Sarasehan 100 Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF)

Artikel dikutip dari akun Instagram @smindrawati.***

Berita Terkait

Kemendag Sebut Gerai Maritim Berperan Turunkan Harga Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting
Butuh Pencitraan dan Pemulihan Citra di Media Ekonomi dan Bisnis? Rilispers.com Melayani Publikasi Khusus
Wamentan Sudaryono Ajak Petani untuk Maksimalkan Musim Hujan dengan Lakukan Percepatan Tanam
Dukung Ketahanan Pangan dan Ketahanan Energi Nasional, Agro Media Network Luncurkan Portal Sawitpost.com
Dukung Pencitraan dan Pemulihan Citra, Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI) Luncurkan Landing Page Rilispers.com
Peningkatan CSA Index September 2024: Pelaku Pasar Optimis IHSG Akan Terus Menguat di Tengah Risiko Koreksi
Pelaku Pasar Mulai Antisipasi Koreksi IHSG, CSA Index Agustus 2024 Turun ke 55,8
Demi Ketahanan Pangan Berkelanjutan,Festival Pangan Nusantara Tampilkan Semangat Pangan untuk Negeri
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Rabu, 9 Oktober 2024 - 13:24 WIB

Kemendag Sebut Gerai Maritim Berperan Turunkan Harga Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting

Sabtu, 5 Oktober 2024 - 08:55 WIB

Wamentan Sudaryono Ajak Petani untuk Maksimalkan Musim Hujan dengan Lakukan Percepatan Tanam

Kamis, 26 September 2024 - 09:05 WIB

Dukung Ketahanan Pangan dan Ketahanan Energi Nasional, Agro Media Network Luncurkan Portal Sawitpost.com

Selasa, 24 September 2024 - 07:57 WIB

Dukung Pencitraan dan Pemulihan Citra, Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI) Luncurkan Landing Page Rilispers.com

Kamis, 5 September 2024 - 17:08 WIB

Peningkatan CSA Index September 2024: Pelaku Pasar Optimis IHSG Akan Terus Menguat di Tengah Risiko Koreksi

Selasa, 6 Agustus 2024 - 18:33 WIB

Pelaku Pasar Mulai Antisipasi Koreksi IHSG, CSA Index Agustus 2024 Turun ke 55,8

Minggu, 28 Juli 2024 - 23:16 WIB

Demi Ketahanan Pangan Berkelanjutan,Festival Pangan Nusantara Tampilkan Semangat Pangan untuk Negeri

Selasa, 23 Juli 2024 - 16:02 WIB

Bangun Stabilitas Jagung dan Perunggasan, Badan Pangan Nasional Apresiasi Sinergi Stakeholder

Berita Terbaru